Pesan Menyentuh Purbaya Yudhi Sadewa: Mengabdi Tanpa Takut Risiko, Demi Masyarakat

Nasional, News9 Dilihat

JAKARTA – Sosok ekonom senior sekaligus tokoh publik nasional Purbaya Yudhi Sadewa kembali menarik perhatian publik, bukan karena jabatan atau pencapaiannya, melainkan karena pesan menyentuh tentang pengabdian dan ketulusan yang ia sampaikan baru-baru ini.

Dalam pernyataannya, Purbaya menegaskan bahwa meski usianya tidak lagi muda, semangatnya untuk terus berbuat bagi masyarakat tidak akan pernah padam.

“Saya sudah tidak muda lagi, tapi semangat untuk mengabdi tidak akan padam. Saya hanya ingin menggunakan sisa umur saya untuk berbuat yang terbaik bagi masyarakat. Selama niatnya tulus, saya tidak takut pada risiko apa pun. Yang penting, langkah ini tetap maju,” ujar Purbaya penuh keteguhan.

Ucapan sederhana namun sarat makna itu menggambarkan jiwa pengabdian dan keberanian moral yang langka di tengah arus pragmatisme zaman. Di saat banyak orang lebih memilih kenyamanan pribadi, Purbaya menunjukkan sikap sebaliknya — bahwa pengabdian kepada bangsa tidak mengenal usia maupun jabatan.

Purbaya Yudhi Sadewa bukan nama baru di dunia ekonomi dan kebijakan publik Indonesia. Ia dikenal luas sebagai ekonom berintegritas, cendekiawan yang kritis namun santun, dan pejabat publik yang selalu mengedepankan kepentingan rakyat dalam setiap langkahnya. Dalam berbagai kesempatan, ia menegaskan pentingnya kejujuran, profesionalisme, dan keberanian moral dalam mengelola amanah negara.

Pernyataannya kali ini sontak menuai apresiasi dari berbagai kalangan. Banyak warganet dan tokoh masyarakat menilai, Indonesia memang membutuhkan lebih banyak sosok seperti Purbaya — figur yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga tulus dalam pengabdian dan berani menanggung risiko demi kepentingan publik.

“Kalimat Purbaya itu seperti tamparan lembut di tengah realitas politik dan birokrasi kita hari ini,” tulis seorang pengguna media sosial dalam kolom komentar. “Ia mengingatkan bahwa jabatan hanyalah alat, sedangkan pengabdian adalah tujuan.”

Bagi sebagian orang, pesan Purbaya juga menjadi refleksi pribadi: bahwa pengabdian sejati tidak ditentukan oleh posisi atau usia, tetapi oleh niat yang murni dan keberanian untuk melangkah meski penuh tantangan.

Sikap seperti inilah yang membuat banyak pihak berharap, semangat ketulusan ala Purbaya bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda, terutama mereka yang kini tengah menapaki jalan pengabdian di bidang sosial, akademik, maupun pemerintahan.

Dengan tutur yang tenang namun penuh keyakinan, Purbaya seolah mengingatkan: dalam pengabdian, usia hanyalah angka — yang abadi adalah niat untuk terus berbuat baik.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *