Dua Desa di Aceh Tamiang Terancam Terisolir, Warga Idamkan Jembatan Rangka Baja

Berita9 Dilihat

‎Karang Baru, Dailymail Indonesia

Dua desa, yakni Desa Tanjung Binjei dan Kuala Penaga, di Kabupaten Aceh Tamiang terancam terisoril.

‎Pasalnya, selama ini akses transportasi Masyarakat tersebut dalam memasarkan hasil pertanian, perkebunan dan kegiatan lainnya ke ibukota mengandalkan Jembatan Gantung dan Penyebrangan mengunakan getek dialiran sungai sebagai sarana alternatif.

‎Jembatan tersebut dibangun pada tahun 2016 dan sempat direhabilitasi pada tahun 2018.


‎Namun, kini jembatan itu mengalami kerusakan cukup parah, terutama pada bagian lantai dan struktur besi yang tampak berkarat akibat usia.

‎Kerusakan Jembatan itu pun terjadi karena faktor alam seperti bencana Banjir yang sering terjadi, seperti pada tahun 2024.

‎Sedangkan penyebrangan mengunakan Getek sangat terbatas karena hanya beroperasi pada jam tertentu.

‎Getek dan Jembatan tidak hanya digunakan untuk menyeberangkan Masyarakat, tetapi juga untuk mengangkut hasil pertanian dan perkebunan menggunakan kendaraan roda dua juga empat.



‎Warga Masyarakat pun berharap melalui Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang memperjuangkan ke Pemerintah Pusat untuk Pembangunan Jembatan Rangka Baja Permanen agar kedua Desa tidak lagi terisolir.

‎“Jembatan gantung sudah tidak layak lagi digunakan, apalagi kalau malam hari. Pernah ada warga yang sakit dan harus dibawa ke rumah sakit di ibukota Kabupaten, tapi karena getek tidak beroperasi malam hari, warga itu meninggal dunia. Ini bukan kejadian pertama,” kata salah seorang warga yang ditemui di lokasi.

‎”Sarana transportasi di wilayah mereka sudah tidak memadai dan rehab jembatan sebelumnya tidak mampu menyelesaikan permasalahan mendasar,” kata Warga.

‎Lebih lanjut, Masyarakat berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret juga mengambil langkah tepat untuk memperjuangkan pembagunan jembatan rangka baja yang kokoh dan dapat dilalui kendaraan roda empat secara aman ke Pemerintah Pusat.

‎“Kalau jembatan rangka baja bisa dibangun, akses kami ke kota akan jauh lebih mudah. Kami bisa mengangkut hasil kebun, membawa orang sakit, dan menata pembangunan desa kami yang selama ini terisolir,” harap warga Desa tersebut.

‎Dengan adanya jembatan baru, kedua Desa tersebut dapat berkembang lebih cepat dan tidak tertinggal dari Desa lain di Kabupaten Aceh Tamiang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *