BANDA ACEH – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Bobby Nasution akhirnya angkat bicara terkait video viral dirinya bersama rombongan menghentikan kendaraan berplat BL di Kabupaten Langkat. Bobby menegaskan, peristiwa itu bukanlah razia maupun penindakan, melainkan sosialisasi awal aturan penggunaan plat kendaraan yang akan berlaku mulai 2026.
Menurut Bobby, kebijakan tersebut bukan hal baru dan sudah lebih dulu diterapkan di sejumlah provinsi lain.
“Ini aturan yang sudah banyak dilakukan, bukan hanya di Sumut. Riau sudah melaksanakan, Gubernurnya langsung turun ke jalan. Lalu di Jawa Barat, Kalbar, Kalteng. Giliran kita kok malah heboh,” ujar Bobby di DPRD Sumut, Senin (29/9).
Bobby menjelaskan, inti kebijakan adalah kewajiban bagi perusahaan yang berdomisili dan beroperasi di Sumut untuk menggunakan kendaraan berplat BK maupun BB, bukan plat luar daerah. Tujuannya agar pajak kendaraan masuk ke kas Sumut dan dapat dimanfaatkan kembali untuk pembangunan infrastruktur, termasuk perbaikan jalan rusak.
“Kemarin itu kebetulan yang lewat plat BL, bukan berarti kita larang kendaraan Aceh masuk ke Sumut. Kalau perusahaannya di Aceh, silakan saja. Tapi kalau perusahaan berdomisili di Sumut, ya pajaknya harus ke Sumut juga,” tegasnya.
Ia menambahkan, sosialisasi itu dilakukan bertepatan dengan peninjauan jalan rusak di kawasan Tangkahan, Langkat, yang sebelumnya amblas dan menelan korban. Saat berada di lokasi, Bobby menemukan tiga truk bertonase berlebih—dua milik perusahaan perkebunan dan satu swasta.
“Pertama kita tegur soal tonase, karena itu jelas merusak jalan. Kedua, kita hanya menginformasikan soal plat. Tidak ada penilangan, tidak ada penindakan. Pesan kita, kalau perusahaan berdomisili di Sumut tapi plat kendaraannya luar, tolong diganti BK,” pungkasnya.(**)
