KPI Aceh Jalin Kerja Sama dengan FISIP USK dan Gelar Seminar Literasi Media

Berita17 Dilihat

[B. Aceh] – Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Aceh menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Syiah Kuala (USK), sekaligus menggelar seminar literasi media di Gedung FISIP USK, Jumat (12/9/2025).

Ketua KPI Aceh, Muhammad Harun, S.H.I, didampingi Koordinator Bidang Kelembagaan, Samsul Bahri, S.E, menyambut baik terlaksananya kerja sama tersebut. Menurutnya, penandatanganan PKS ini menjadi langkah penting dalam memperkuat kontribusi KPI Aceh di dunia akademik.

“Ini kehormatan bagi kami bisa bermitra dengan kampus tertua di Aceh. KPI Aceh sangat terbuka dan kooperatif untuk terus berkontribusi bagi masyarakat, bangsa, dan negara, khususnya melalui kerja sama dengan FISIP USK maupun mitra strategis lainnya,” ujar Harun.

Dekan FISIP USK, Prof. Dr. Mahdi Syahbandir, S.H., M.Hum, turut menyampaikan dukungan terhadap kerja sama tersebut yang dinilai dapat memperkuat Tri Dharma Perguruan Tinggi, terutama di bidang penelitian dan pengabdian masyarakat hingga tahun 2028.

Sejalan dengan Dekan FISIP, Wakil Dekan 1 Bidang Akademik Dr. Efendi Hasan, MA mengatakan bahwa dengan keberlanjutan PKS ini, FISIP USK akan terus dapat melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat bersama KPI Aceh hingga tahun 2028. Kegiatan itu dapat berbentuk pengiriman mahasiswa magang, kuliah umum dan seminar, penelitian, hingga pengabdian masyarakat,” ungkap Dr. Efendi.

Turut hadir dalam penandatanganan PKS tersebut pejabat teras FISIP USK, koordinator bidang kerja sama, dosen, serta sivitas akademika lainnya.

 

Seminar Literasi Media

Usai penandatanganan PKS, kegiatan dilanjutkan dengan seminar literasi media dengan narasumber Samsul Bahri, S.E (Koordinator Bidang Kelembagaan KPI Aceh) dan Muhammad Reza Fahlevi, M.Sos (Koordinator Bidang Pengembangan Kebijakan Sistem Penyiaran KPI Aceh).

Dalam pemaparannya di hadapan lebih dari 40 mahasiswa, Samsul Bahri menekankan pentingnya literasi media di era digital. Menurutnya, generasi muda harus selektif dalam mengakses konten dan cerdas memahami arus informasi yang beredar.

“Banyak informasi di media digital yang belum tentu benar. Karena itu, kita harus selalu mencermati sumber berita, apakah berasal dari media yang kredibel, dan melakukan cek serta ricek,” tegas Samsul.

Sementara itu, Muhammad Reza Fahlevi menyoroti lahirnya Qanun Aceh Nomor 2 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Penyiaran, yang memasukkan kewenangan KPI Aceh dalam mengawasi penyiaran internet atau media baru.

“Kami mengajak mahasiswa sebagai agent of change untuk ikut memantau dan memberi masukan kepada KPI Aceh jika menemukan hal-hal yang tidak sejalan dengan qanun, syariat, maupun norma yang berlaku di Aceh. Bermedialah dengan positif untuk mengembangkan diri, jangan hanya jadi generasi penonton,” pesan Reza.

“Sebagai bagian dari perkembangan digital, kita berharap masyarakat, khususnya mahasiswa, tidak hanya menjadi objek, tetapi juga subjek yang aktif. Dengan begitu, kita bisa berdaya dan memberi warna dalam arus informasi digital,” tambah Reza menyemangati.

Seminar berlangsung interaktif dengan moderator Dr. Muslem Daud dan ditutup menjelang siang. Salah seorang mahasiswa peserta seminar mengaku materi yang disampaikan sangat bermanfaat.

“Apa yang disampaikan narasumber sangat penting. Kami berharap ke depan ada kesempatan lain agar bisa belajar lebih banyak tentang literasi media,” ungkapnya. #v#

Sebagian peserta seminar berkesempatan foto bersama narasumber kegiatan Seminar Literasi di FISIP USK, 12/09/2025

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *