Sinergi Polri, Pemerintah, dan Dayah: Kapolres Pidie Jaya Tanam Jagung untuk Ketahanan Pangan

Polres pijay4 Dilihat

PIDIE JAYA – Dalam rangka memperkuat ketahanan pangan dan mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis pesantren, Kapolres Pidie Jaya AKBP Ahmad Faisal Pasaribu, S.H., S.I.K., M.H. memimpin kegiatan penanaman jagung di dua lahan pertanian milik pondok pesantren di wilayah Kabupaten Pidie Jaya, Rabu (6/8/2025).

Kegiatan yang mengusung semangat sinergi lintas sektor ini turut melibatkan jajaran Polres Pidie Jaya, Dinas Pertanian Kabupaten Pidie Jaya, TNI, unsur Muspika, para penyuluh pertanian, serta masyarakat sekitar.

Dua lokasi utama yang menjadi titik penanaman adalah kebun milik Tgk Ahmad Khadimi di Gampong Gahru, Kecamatan Bandar Dua, dan kebun milik Ustadz Hasan Sufi di Gampong Meunasah Lhok, Kecamatan Meureudu.

Total luas lahan yang digarap mencapai 7 hektare, masing-masing 5 hektare di Pondok Pesantren Darul Muhajirin Al Waliyyah dan 2 hektare di Pondok Pesantren Tgk Chik Pante Geulima.

Kapolres Pidie Jaya dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk dukungan terhadap Program Asta Cita Presiden Republik Indonesia, khususnya pada aspek ketahanan pangan dan pembangunan ekonomi inklusif.

“Polres Pidie Jaya siap bersinergi dengan seluruh pihak dalam mendukung swasembada pangan. Penanaman jagung ini bukan hanya sebagai bentuk partisipasi dalam sektor pertanian, tetapi juga sebagai upaya pemberdayaan masyarakat melalui lembaga keagamaan,” ujar AKBP Ahmad Faisal Pasaribu.

Hadir dalam kegiatan tersebut sejumlah pejabat daerah, antara lain Kadis Pertanian Pidie Jaya Drh. Muzakir, M.M., Kabag Ops Polres Kompol Chairil Anshar, S.Sos., S.H., M.H., Kabag SDM AKP Mahyuddin, S.H., M.M., para kasat fungsi, para kapolsek jajaran, Danramil, camat setempat, serta tokoh agama dan dewan guru dayah.

Kepala Dinas Pertanian, Drh. Muzakir, mengapresiasi langkah Polres yang secara aktif turut mendorong produktivitas sektor pertanian.

“Keterlibatan aktif institusi kepolisian seperti ini menjadi penguat moral dan semangat bagi petani serta santri dalam mengoptimalkan lahan. Kami yakin kolaborasi ini akan menghasilkan dampak positif yang berkelanjutan,” ungkapnya.

Selain sebagai sarana produksi pangan, lahan yang digarap juga diharapkan dapat difungsikan sebagai media edukasi pertanian bagi para santri dan masyarakat sekitar, sekaligus menjadi model penerapan pertanian terpadu berbasis pesantren.

Kegiatan ini juga menjadi momentum penting dalam mempererat hubungan antara aparat keamanan dengan masyarakat, serta menumbuhkan kesadaran kolektif akan pentingnya kedaulatan pangan sebagai pilar pembangunan daerah yang berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *