Aceh – Semangat gotong royong dan komitmen membangun bangsa dari wilayah terluar kembali menggema di Tanah Rencong. TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-125 Tahun Anggaran 2025 resmi dimulai secara serentak di tiga wilayah jajaran Kodam Iskandar Muda, yakni Kabupaten Aceh Singkil, Kabupaten Aceh Tenggara, dan Kota Subulussalam. Dengan mengusung tema “Dengan Semangat TMMD Mewujudkan Pemerataan Pembangunan dan Ketahanan Nasional di Wilayah,” kegiatan ini menjadi wujud nyata sinergi antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam memperkuat ketahanan nasional melalui pembangunan dari desa. Rabu (23/7/25)
Di Kabupaten Aceh Singkil, upacara pembukaan yang berlangsung di Kecamatan Suro, disambut antusias oleh ratusan warga. Mereka memadati lokasi untuk menyaksikan momentum penting tersebut. Upacara dipimpin langsung oleh Bupati Aceh Singkil, H. Syafriadi Oyon, SH, yang bertindak sebagai Inspektur Upacara. Turut hadir unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), tokoh masyarakat, pelajar, serta jajaran TNI-Polri.
Dalam amanatnya, Bupati menegaskan bahwa TMMD bukan sekedar program pembangunan fisik, tetapi merupakan perwujudan nilai pengabdian dan persatuan bangsa. Ia menyebutkan bahwa kegiatan ini mencerminkan semangat gotong royong antara TNI dan rakyat dalam upaya mewujudkan Indonesia yang berdaulat, adil, dan makmur dari wilayah terluar hingga pusat.
“TMMD adalah cermin dari kekuatan kolaborasi. Di balik pembangunan jembatan, jalan, dan rumah warga, tersimpan tekad besar untuk membangun negeri ini dari akar rumput. Desa bukan lagi objek pembangunan, melainkan subjek penting dalam memajukan bangsa,” tegas Bupati.
Adapun di wilayah Kodim 0109/Aceh Singkil, sasaran fisik TMMD ke-125 mencakup pembukaan akses jalan yang menghubungkan Desa Bulu Ara dengan Desa Siompin, pembangunan jembatan, rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH), pembangunan drainase, serta berbagai fasilitas publik lainnya. Tidak kalah penting, kegiatan non-fisik seperti penyuluhan kesehatan, pelatihan keterampilan, edukasi wawasan kebangsaan, dan pembinaan sosial juga digelar sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat dari sisi sosial, kesehatan, dan intelektual.
Komandan Kodim 0109/Aceh Singkil, Letkol Inf Moh Mulyono, S.I.P., menyampaikan bahwa keberhasilan pelaksanaan TMMD sangat bergantung pada kolaborasi antar sektor. Ia memberikan apresiasi kepada seluruh dinas teknis, tokoh masyarakat, dan warga desa yang telah bahu-membahu mendukung kelancaran program ini.
Kegiatan TMMD ke-125 juga dilaksanakan di Kabupaten Aceh Tenggara dengan penuh khidmat. Upacara pembukaan berlangsung di Lapangan SMA Negeri 1 Bambel, Desa Rikit Bur II, Kecamatan Bukit Tusam. Bupati Aceh Tenggara, H. Muhammad Salim Fahri, SE, MM, secara resmi membuka kegiatan tersebut dan menyampaikan bahwa TMMD adalah salah satu program lintas sektoral yang sangat strategis dalam menjawab tantangan pembangunan di wilayah tertinggal, perbatasan, dan daerah terpencil.
“TMMD ini bukan hanya sekadar proyek pembangunan. Ia adalah simbol nyata kehadiran negara di tengah-tengah rakyat. Melalui kerja sama antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat, kita hadir bersama menjawab harapan warga,” ungkap Bupati dalam sambutannya.
Program TMMD di wilayah Kodim 0108/Aceh Tenggara mencakup pembukaan jalan sepanjang dua kilometer, pembangunan empat unit gorong-gorong, pengerasan jalan dengan rabat beton, serta perbaikan rumah warga yang tidak layak huni. Selain itu, dilakukan pula pipanisasi air bersih di lima titik, penanaman jagung dalam rangka mendukung ketahanan pangan, serta penghijauan melalui penanaman pohon produktif seperti durian, rambutan, dan mangga.
Kegiatan non-fisik di wilayah ini juga dirancang secara komprehensif untuk meningkatkan kesadaran dan peran aktif masyarakat, mencakup penyuluhan wawasan kebangsaan, edukasi tentang bahaya narkoba, hukum dan ketertiban, kesehatan ibu dan anak, pelestarian lingkungan, hingga sosialisasi penerimaan prajurit TNI. Semua kegiatan tersebut bertujuan menciptakan masyarakat desa yang berdaya dan mandiri.
Suasana serupa juga terlihat di Kota Subulussalam, tempat pembukaan TMMD ke-125 dipusatkan di Desa Kuta Cepu, Kecamatan Simpang Kiri. Upacara dipimpin langsung oleh Walikota Subulussalam, M. Rasyid, yang dalam amanatnya menyampaikan bahwa TMMD bukan hanya proyek fisik, tetapi aksi kemanusiaan yang menjangkau masyarakat hingga pelosok.
“TMMD adalah bukti cinta TNI kepada rakyat. Ketika kita membangun jalan, rumah, dan sumur di desa-desa terpencil, sejatinya kita sedang menanam benih kesejahteraan. Kita sedang menciptakan masa depan yang lebih cerah,” ujar Walikota penuh harap.
Kodim 0118/Subulussalam melaksanakan sejumlah kegiatan strategis, seperti pembukaan jalan sepanjang satu kilometer yang menghubungkan Desa Kuta Cepu dan Desa Tangga Besi, pembangunan lima titik sumur bor untuk penyediaan air bersih, serta pembangunan dua unit rumah layak huni di wilayah Penanggalan dan Sultan Daulat.
Selain pembangunan fisik, kegiatan non-fisik turut menjadi perhatian utama. Masyarakat menerima penyuluhan tentang hukum, kesehatan, stunting, pengelolaan lingkungan, pasar murah, pengobatan gratis, dan donor darah. Dalam pembukaan kegiatan, anak-anak desa mempersembahkan tarian tradisional sebagai simbol kuatnya keterlibatan budaya lokal dalam proses pembangunan.
Walikota mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga hasil pembangunan dengan penuh rasa tanggung jawab dan kebersamaan. “Jangan biarkan jalan yang sudah dibuka kembali menjadi semak. Mari jaga dan manfaatkan infrastruktur yang telah dibangun ini sebagai warisan gotong royong untuk masa depan,” pesannya.
Pelaksanaan TMMD ke-125 di seluruh wilayah jajaran Kodam Iskandar Muda tidak hanya menjadi ajang pembangunan infrastruktur, tetapi juga menjadi medium strategis dalam membangun solidaritas, membangkitkan harapan, serta memperkuat ketahanan nasional dari desa. Melalui kegiatan ini, TNI bersama pemerintah daerah menunjukkan bahwa pembangunan dari pinggiran adalah fondasi utama dalam mewujudkan Indonesia yang adil, merata, dan sejahtera.
Menanggapi pelaksanaan TMMD di tiga wilayah tersebut, Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda, Mayor Jenderal TNI Niko Fahrizal, M.Tr.(Han)., menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh prajurit, pemerintah daerah, dan masyarakat yang telah bersinergi dalam menyukseskan program ini. Ia menilai bahwa TMMD adalah salah satu instrumen penting dalam membangun kekuatan bangsa dari bawah.
Beliau menambahkan bahwa kegiatan ini bukan hanya tentang membangun fisik, tetapi juga tentang memperkuat nilai-nilai kebangsaan, menumbuhkan kepedulian sosial, serta meningkatkan kapasitas masyarakat desa agar lebih mandiri dan berdaya saing.
Lebih lanjut, Mayjen TNI Niko Fahrizal menuturkan bahwa melalui kegiatan TMMD, TNI hadir untuk mengisi ruang-ruang pembangunan yang belum terjangkau oleh program reguler. Dengan keterlibatan langsung prajurit di tengah masyarakat, diharapkan tercipta hubungan yang harmonis, solid, dan saling percaya antara TNI dan rakyat.
Pangdam IM juga menegaskan bahwa Kodam Iskandar Muda akan terus peduli dan hadir dalam menjawab berbagai persoalan atau kesulitan masyarakat. Hal ini merupakan bagian dari tugas pokok TNI dalam melaksanakan pembinaan teritorial, khususnya melalui komunikasi sosial serta penguatan kemanunggalan TNI-Rakyat.
Mayjen TNI Niko Fahrizal berharap, seluruh hasil pembangunan dari TMMD ke-125 dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan dan menjadi modal penting dalam membangun desa yang tangguh. Ia menekankan bahwa prajurit Kodam IM harus militan di masa perang dan bermanfaat di masa damai, sejalan dengan mottonya, “Sebaik-baik manusia adalah yang bisa bermanfaat bagi orang banyak.”
Dengan semangat kebersamaan yang terus menyala, TMMD ke-125 diyakini akan menjadi katalisator bagi lahirnya desa-desa yang mandiri, produktif, dan resilien. Sebab membangun desa sesungguhnya adalah membangun bangsa dari pondasi paling kuat: rakyatnya sendiri.