Kadis Syariat Islam Banda Aceh Jadi Narasumber Bumoefest Peringati 1 Muharram

Banda Aceh – Dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah, Yayasan Hutan Alam dan Lingkungan (HAkA) Aceh menggelar kegiatan Bumoefest yang mengangkat tema dakwah ekologis.

Acara yang berlangsung di Banda Aceh pada Kamis malam(26/6/2025)itu bertujuan meningkatkan kesadaran umat Islam untuk menjaga dan merawat lingkungan sebagai bagian dari tanggung jawab keislaman.

Guru Besar UIN Ar-Raniry, Prof. Syahrizal Abbas, menjadi salah satu pemateri utama. Dalam ceramahnya, ia mengangkat konsep “Hijrah Ekologis” yang mengajak umat untuk melakukan transformasi cara pandang terhadap lingkungan.

“Hijrah bukan hanya perpindahan fisik, tetapi perubahan dari tindakan merusak menuju perilaku yang menjaga dan merawat bumi. Manusia adalah khalifatullah—pengganti Allah dalam menjaga bumi. Ketika anak muda terlibat dalam perlindungan lingkungan, mereka sedang menjalankan tugas kekhalifahan itu,” ujar Prof. Syahrizal.

Ia juga menekankan pentingnya menjadikan kesadaran ekologis sebagai bagian dari ibadah sehari-hari.

Sementara itu, Kepala Dinas Syariat Islam Kota Banda Aceh, Ridwan, S.Ag., M.Ag., yang turut hadir sebagai narasumber, menyoroti dua peran utama manusia dalam Islam, yaitu sebagai abid (hamba Allah) dan khalifah (pengelola bumi).

“Merusak alam sama saja dengan merusak rumah sendiri. Setiap makhluk, termasuk satwa liar, memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan. Hilangnya satu spesies saja bisa mengganggu seluruh siklus kehidupan,” tegas Ridwan.

Dalam kesempatan tersebut, Ridwan mengajak generasi muda untuk mengambil peran aktif dalam penyelamatan lingkungan melalui tiga langkah utama:

1. Membangun kesadaran spiritual,

2. Mengedukasi lingkungan sekitar,

3. Melakukan aksi nyata.

“Anak muda diberi amanah untuk menjaga, merawat, dan melestarikan bumi ini. Sebab mereka punya masa depan yang masih panjang,” katanya.

Acara Bumoefest ini menjadi momentum penting dalam mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dengan kesadaran ekologis, serta menumbuhkan gerakan hijrah menuju lingkungan yang lebih lestari dan berkelanjutan.”pungkasnya.”(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *