Benteng Pertahanan Pantai Jepang di Pulau Weh: Jejak Sejarah yang Menjadi Daya Tarik Wisatawan

Daerah12 Dilihat

Sabang — Pulau Weh, yang terletak di ujung barat Indonesia, menyimpan jejak sejarah penting dari masa Perang Dunia II. Salah satu peninggalan bersejarah yang kini menjadi destinasi wisata adalah Benteng Pertahanan Pantai Jepang yang terletak di Pantai Kramat, Tapak Gajah, Kecamatan Sukajaya, Kota Sabang.

Sejarah Singkat Benteng Pertahanan Jepang

Pada 11–12 Maret 1942, tentara Kekaisaran Jepang mendarat di Sabang dan segera membangun benteng-benteng pertahanan di seluruh Pulau Weh sebagai persiapan menghadapi Perang Asia Pasifik. Benteng-benteng ini, termasuk yang berada di Pantai Kramat, dilengkapi dengan meriam anti kapal perang dan berfungsi sebagai pos pengintaian untuk mengantisipasi serangan musuh dari arah laut.

Benteng Jepang di Pantai Kramat

Benteng yang terletak di Pantai Kramat, Tapak Gajah, Ie Meulee, Kecamatan Sukajaya, Kota Sabang, merupakan salah satu dari banyak benteng yang dibangun oleh tentara Jepang di Pulau Weh. Meskipun meriamnya sudah tidak ada, struktur benteng masih berdiri kokoh dan menjadi saksi bisu sejarah pendudukan Jepang di Indonesia.

Potensi Wisata Sejarah dan Alam

Benteng-benteng peninggalan Jepang di Sabang tidak hanya memiliki nilai sejarah, tetapi juga menawarkan keindahan alam yang memukau. Pengunjung dapat menikmati pemandangan laut yang biru dan bersih dari atas benteng, serta menyaksikan aktivitas nelayan di sekitar pantai. Beberapa benteng, seperti Benteng Anoi Itam, bahkan menjadi spot favorit untuk menikmati matahari terbit dan terbenam.

Upaya Pelestarian dan Pengembangan

Pemerintah Kota Sabang, melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, telah berupaya untuk melestarikan dan mengembangkan situs-situs bersejarah ini sebagai destinasi wisata. Namun, masih diperlukan sinergi antara pemerintah desa, pemerintah kota, dan masyarakat setempat untuk menjaga dan mempromosikan benteng-benteng ini agar tetap lestari dan menarik bagi wisatawan.

Testimoni Wisatawan

Irwan, seorang wisatawan lokal asal Provinsi Aceh, menyatakan bahwa benteng-benteng peninggalan Jepang di Sabang memiliki nilai sejarah yang tinggi dan perlu dilestarikan. “Meskipun masih perlu pembenahan, benteng ini bisa menjadi daya tarik wisata yang lebih besar jika dikelola dengan baik oleh pemerintah desa dan pemerintah Kota Sabang, bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata,” ujar Irwan.

Benteng Pertahanan Pantai Jepang di Pulau Weh merupakan warisan sejarah yang penting dan memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata. Dengan pelestarian dan pengelolaan yang tepat, situs-situs bersejarah ini dapat menjadi sarana edukasi dan rekreasi bagi wisatawan lokal maupun mancanegara, sekaligus memperkuat identitas budaya dan sejarah Kota Sabang.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *