Kolaborasi Strategis Bupati Sibral Malasyi dan Prof. Saminan USK: Grand Desain Pendidikan Pidie Jaya 2030 Integrasikan Kurikulum Diniyah-Wirausaha

Daerah11 Dilihat

MEUREUDU -Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pidie Jaya (Pijay) memperkuat komitmen peningkatan mutu pendidikan melalui kolaborasi dengan akademisi ternama Aceh. Dalam kunjungan kerja Prof. Dr. Saminan, Direktur Pusat Riset Sekolah Universitas Syiah Kuala (USK) ke Pendopo Bupati pada 29 Mei 2025, dibahas rencana strategis pendidikan berbasis visi-misi Bupati H. Sibral Malasyi untuk periode 2025-2030.

Pertemuan ini dihadiri Wakil Ketua MPD Pidie Jaya Drs. H. Ridwan Husen dan penulis (Cek Mad).

Prof. Saminan akan membuat beberapa kerangka dalam memajukan Pendidikan di Pidie Jaya.

1. Grand Desain Pendidikan 2030: Integrasi Nilai Agama dan Kemandirian Ekonomi, pentingnya menyusun kerangka pendidikan jangka panjang yang selaras dengan program prioritasnya, “SABAR dalam Perubahan”, termasuk:

Reformasi Birokrasi Pendidikan: Optimalisasi distribusi 752 guru PNS di 90 SD dan pengawasan ketat terhadap kinerja ASN untuk hindari maladministrasi sejalan dengan komitmen Bupati dalam pelantikan.

Pemerataan Layanan: Peningkatan akses pendidikan di daerah terpencil dengan dukungan teknologi dan pelibatan ulama dalam pengawasan moral.

2. Kurikulum Diniyah: Fondasi Karakter Religius, Kolaborasi dengan UIN Ar-Raniry dan USK akan mengimplementasikan kurikulum terpadu untuk SD-SMP:
– SD: Fokus pada kemampuan baca Al-Quran, Masailal (fikih dasar), dan Bidayah(akidah), serta tahfiz minimal 1 juz.

SMP: Penguatan kitab Sirussalikin (tasawuf) dan tahfiz 2 juz, dengan metode pembelajaran berbasis Problem-Based Learning (PBL),
pendekatan yang pernah diteliti Prof. Saminan di MTsN Meureudu.

Peran Ulama: Dayah dan pesantren akan dilibatkan sebagai mitra penguatan kurikulum, mengacu pada model pendidikan integratif yang dikembangkan Prof. Saminan karya etnosains dan karakter Islami.

3. Kewirausahaan Siswa: Jawaban atas Tantangan Ekonomi Aceh
4. Menanggapi proyeksi penyempitan fiskal Aceh pasca-2027, Bupati Sibral mendorong kurikulum wirausaha untuk:

Keterampilan Praktis: Pelatihan berbasis proyek (misal: pengolahan hasil pertanian lokal) yang melibatkan pengusaha Pidie Jaya.
Sinergi dengan Program PKK: Pembinaan ekonomi keluarga melalui koperasi sekolah, sejalan dengan arahan Gubernur Aceh untuk hilirisasi sektor primer.

4. Peran Kampus dalam Penguatan SDM
USK dan UIN akan berperan sebagai:
-Penelitian: Pengembangan modul pembelajaran berbasis budaya Aceh, seperti karya Prof. Saminan dalam ethnosains.

Pelatihan Guru: Peningkatan kapasitas pedagogik melalui diklat bersama, termasuk adaptasi teknologi dalam pembelajaran.

Terakhir peran orang tua dalam mendongkrak Pendidikan sangat diperlukan.

Tantangan dan Harapan ke Depan

-Tantangan: Pengawasan dualisme jam kerja guru yang aktif mengajar di dayah, serta minimnya anggaran untuk pelatihan guru.

Harapannya Pijay bisa menjadi model education hub terintegrasi di Aceh, menggabungkan keunggulan agama, kewirausahaan, dan riset kampus.

Bupati juga ingin dibangun cabang dinas di Pijay dan menyediakan 1 hektar tanah untuk pembangunan kantor cabdin.

Pertemuan yang berlangsung hingga larut malam ini menghasilkan komitmen kuat untuk merealisasikan “Pidie Jaya Emas 2030”.

Kolaborasi tripartit (pemerintah-akademisi-masyarakat) ini dinilai sebagai langkah progresif, terutama di tengah tantangan fiskal Aceh ke depan.

“Dengan melibatkan semua pemangku kepentingan, kami yakin Pidie Jaya akan melahirkan generasi unggul yang religius dan mandiri, juga kedepan keinginan bupati bahwa proses pendidikan harus mendapatkan pengawasan yang melekat dan mengharapkan peran MPD supaya lebih profesional ” pungkas Bupati Sibral merujuk pada pidato pelantikan. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *