Kisah Unik Hari Meugang: Drs. Isa Alima dan Kejutan di Perjalanan Pulang

Artikel34 Dilihat

Banda Aceh, 27 Februari 2025 – Hujan gerimis membasahi kota Banda Aceh sore itu. Drs. Isa Alima, yang berencana pulang kampung ke Sigli untuk merayakan Meugang bersama keluarga, memutuskan naik becak menuju terminal angkot di kawasan Lueng Bata. Tak disangka, di tengah perjalanan, ia menyaksikan sebuah kejadian yang unik dan penuh makna.

Saat becak yang ditumpanginya melaju perlahan, tiba-tiba sebuah mobil Honda Jazz berwarna putih berhenti di tepi jalan. Seorang perempuan muda turun dari mobil sambil membawa sebuah kantong plastik berisi daging Meugang. “Hai, abang, sebentar ya!” serunya kepada pengemudi becak. Tanpa ragu, abang becak menghentikan kendaraannya dan berbalik menghampiri perempuan itu.

Dengan sigap, perempuan tersebut menyerahkan kantong daging kepada abang becak, yang langsung mengucapkan terima kasih kepada perempuan itu dan pengemudi mobil. Penasaran dengan kejadian tersebut, Isa Alima pun bertanya kepada abang becak, “Bang, daging apa dan dari mana itu tadi?”

Abang becak menjawab dengan senyum, “Itu paket Meugang dari Partai Aceh.”

Mendengar jawaban tersebut, Isa Alima merasa bersyukur dan turut mengapresiasi inisiatif Partai Aceh dalam berbagi kebahagiaan dengan masyarakat kecil. “Alhamdulillah, telah menggerakkan simpatisan dan pengurusnya untuk berbagi kasih di hari Meugang ini,” ujarnya.

Tak ingin melewatkan momen berharga ini, Isa Alima meminta izin kepada abang becak untuk mengabadikan bantuan tersebut. Dengan izin yang diberikan, ia pun mengambil foto daging Meugang yang telah diletakkan di sebelah kakinya.

Namun, setibanya di terminal, Isa Alima menyadari bahwa ia lupa menanyakan nama abang becak tersebut. L-300 yang akan membawanya ke Sigli telah siap berangkat, dan ia harus segera melanjutkan perjalanan.

Melalui kisah ini, Isa Alima menyoroti ketulusan aksi sosial Partai Aceh. Menurutnya, bantuan ini diberikan tanpa embel-embel simbol partai, melainkan langsung kepada mereka yang benar-benar membutuhkan, seperti abang becak tersebut.

“Menariknya, daging ini diantar langsung ke penerima tanpa harus antri. Sang pemberi mencari sendiri siapa yang layak menerima, sehingga bantuan benar-benar tepat sasaran,” ungkapnya.

Isa Alima berharap agar partai-partai lain juga mengikuti langkah serupa dan bisa jadi yang lain juga ada hanya cara yang berbeda berbagi kebahagiaan dengan cara yang tulus dan langsung menyentuh masyarakat kecil.

“Semoga semakin banyak yang tergerak untuk berbagi dengan cara seperti ini,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *