Dailymailindonesia.com, SIGLI – Proyek talud sebagai pengendali banjir yang dikerjakan di pinggir Krueng Teupin Raya, Gampong Simpang Teupin Raya, Kecamatan Glumpang Tiga, Pidie, ambruk.
Proyek tersebut dengan sumber dana APBN 2024 sekitar Rp 15 miliar.
Talud pengendalian banjir yang dibangun di bibir Sungai Krueng Teupin Raya di Gampong Simpang telah ambruk, tanggal 23 November 2024,” kata Keuchik Gampong Simpang, Mustafa, kepada media, Sabtu (14/12/2024).
Dikatakan, ambruknya proyek tersebut akibat faktor alam dampak banjir.
Selain itu, proyek talud diduga kekuatan bangunan diragukan, akibat kelalaian kontraktor yang menangani proyek tersebut.
Krueng Teupin Raya salah satu dasar aliran sungai (DAS) yang rawan banjir, makanya proyek tersebut harus kokoh dikerjakan.
Kemungkinan pekerjaan talud dikerjakan asal-asalan.
“Saya pernah memprotes hingga warga pernah juga komplain, bahwa proyek tersebut berada di kawasan banjir, makanya bangunan proyek itu harus bagus dikerjakan.
Kita memang tidak boleh sering komplain, karena kita tidak mengetahui. Secara teknis rekanan lebih mengetahui dan mengerjakan proyek itu sesuai RAB,” jelasnya.
Kata Mustafa, proyek talud tersebut sekitar September pernah bobol sekira 10 meter lebih. Di mana material seperti batu ambruk ke sungai. Saat itu, proyek talud baru selesai dikerjakan rekanan.
Namun, ambruknya talud proyek pada 23 November 2024 adalah terpanjang.
“Kalau tidak salah saya proyek talud itu harus dikebut pekerjaan, sebab sekitar Januari 2025 proyek itu harus siap dikerjakan. Karena di pinggir Krueng Teupin Raya akan dikerjakan pengaspalan jalan,” pungkasnya.
Seperti diketahui, berdasarkan laman resmi LPSE, bahwa proyek tersebut dikendalikan satuan kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) SNVT.
Bahwa pelaksanaan jaringan air Sumatera I Provinsi Aceh. Proyek tersebut dibiayai APBN sebesar Rp 19 miliar.
Proyek tersebut dimenangkan PT Intan Meutuah Jaya dengan harga penawaran Rp 15 miliar lebih. Masa waktu pekerjaan proyek tersebut 300 hari, sejak dilakukan kontrak yang ditandatangani pada tanggal 16 Januari 2024.
Kini Diperbaiki Kembali
Keuchik Gampong Simpang, Mustafa, kepada media, Sabtu (14/12/2024) mengungkapkan, talud yang ambruk di tebing aliran sungai Krueng Teupin Raya telah diperbaiki kembali oleh rekanan.
Perbaikan talud tersebut telah dikerjakan sudah dua minggu.
Material talud yang ambruk ke Krueng Teupin Raya telah ditarik semua menggunakan alat berat. Dan, talud yang ambruk saat ini telah diperbaiki kembali oleh rekanan,” kata Keuchik Mustafa.
Menurutnya, pada pekerjaan talud yang kedua, hendaknya bangunannya harus kokoh.
Sebab, Krueng Teupin Raya rawan banjir, apalagi saat ini curah hujan tinggi. Makanya, sewaktu-waktu hujan akan turun sehingga akan terjadi banjir.
“Kita berharap proyek talud yang kini dalam perbaikan harus bagus dikerjakan. Kita minta wartawan harus mengawal proses pekerjaan proyek tersebut,” ujarnya. (Serambinews)