Festival Serumpun Melayu Raya Aceh Tamiang 2024 Resmi Dibuka PJ. Bupati Asra

Berita28 Dilihat

Karang Baru, Dailymail Indonesia
Pj. Bupati Aceh Tamiang, Drs. Asra membuka secara resmi Festival Serumpun Melayu Raya Aceh Tamiang tahun 2024, Jum’at, (6/12/24) malam di Lapangan Upacara Kantor Bupati.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Kubudayaan Dan Pariwisata (Disbupar) Aceh mlalui aspirasi Anggota DPRA Dapil Aceh Tamiang – Langsa dan Pemkab Aceh Tamiang ini akan berlangsung selama tiga hari, tanggal 6-8 Desember 2024.

Pj. Bupati Aceh Tamiang, Drs. Asra dalam sambutannya mengapresisi perhelatan yang dapat menjaga eksistensi nilai-nilai dan tradisi budaya yang telah berkembang sejak lama di Aceh, khususnya adat budaya yang ada di Negeri Muda Sedia ini.

“Dengan adanya wadah seperti malam ini, pegiat seni di Aceh Tamiang mendapatkan kesempatan tampil menyalurkan bakat kreativitasnya,” tutur Pj. Bupati.

Pj. Bupati berharap ajang seperti ini digelar setiap tahunnya sebagai upaya menggambarkan berbagai ragam kebudayaan tradisional dan kesenian masyarakat, serta menciptakan regenerasi seni terhadap generasi muda Aceh
Tamiang.

“Juga untuk bertukar informasi tentang pembinaan dan pengembangan antar wilayah, sebagai upaya meningkatkan pemahaman dan menumbuhkembangkan apresiasi terhadap seni di kalangan masyarakat sebagai filter masuknya budaya asing,” sebut Asra.

Dikatakan Asra, seni dan budaya merupakan aset yang keberadaannya perlu dijaga dan dikembangkan untuk menciptakan masyarakat yang memiliki potensi dalam seni dan budaya yang tetap mempertahankan jati diri bangsa. Akulturasi budaya asing tidak dapat dipungkiri telah menyentuh sebagian masyarakat. Untuk itu melalui kesenian, akulturasi tersebut dapat difilter sehingga menunjukkan jati diri bangsa melalui pertunjukkan seni yang edukatif.

Anggota DPRA sekaligus pemerhati budaya, Asrizal H. Asnawi mengatakan, momen ini merupakan momen kedua memperkenalkan adat budaya melayu di Aceh Tamiang yang dilaksanakan setelah sebelumnya pada tahun 2022.

“Kami ingin memperkenalkan sebuah rumpun berbeda di Aceh ini. Salah satu rumpun melayu di Aceh Tamiang,” ujar Asrizal.

Ia pun menegaskan, perhelatan adat ini akan tetap dijalankan setiap tahunnya melalui regenerasi berikutnya.

Asrizal juga meminta masyarakat Aceh Tamiang untuk kembali bersatu memikirkan kemajuan Aceh Tamiang ke depan.

“Pilkada sudah usai, tidak ada lagi kubu 01 atau 02, kembali ke 00 untuk bersama kita memikirkan Aceh Tamiang yang lebih maju,” serunya.

Mewakili Kepala Disbudpar Aceh, Kabid Seni dan Budaya Disbupar Aceh, Nurlaila Hamzah menyampaikan akan berusaha menyeduaman ruang apresiasi pelaku seni dan budaya di kawasan pesisir Timur Aceh.

“Kita akan memberikan ruang agar pelaku seni dapat beraktivitas dan berkarya menjaga kelestarian warisan budaya melayu yang sudah melahirkan budaya sehingga masih terus berkembang dan menarik sampai saat ini,” sebutnya.

Festival akan diisi oleh rangkaian kegiatan, mulai pesona rasa Tamiang, panggung apresiasi, bazar UMKM, lomba reels instagram, podcast kebudayaan, hingga fun walk budaya.

Beberapa seniman dan talent akan tampil di panggung utama, yaitu Lebah Begantong, Cut Zuhra, Dwitiya Maharani, Joel Pase, Hingga Fahmil Arabi. Selain Itu, Juga Ada Penampilan Sanggar Lenggang Muda Community, Tamiang Acoustic, Syahnaz Farsia Dani, Silat Pelintau Tamiang, Sanggar Aneuk Pulo dan Sanggar Seni Rapai Tamiang.

Lalu juga akan hadir Sanggar Narawis Alut Tanu Dua, SMA 2 Kejuruan Muda, Ghazi Khairan Taqi, Sanggar Tepak Tamiang, Komunitas Stand Up Indo, SMP Muhammadiyah, Sanggar Bungong Mata Uroe, Grandson, dan Losmengeng. Lewat Festival Serumpun Melayu Raya, masyarakat dapat melihat kentara dan kuatnya budaya melayu di pesisir timur Aceh, khususnya di Aceh Tamiang.

Budaya melayu menjadi warna tersendiri dan bukti kekayaan budaya yang hidup di Aceh.

Turut hadir pada malam pembukaan Anggota DPRA Dapil Aceh Tamiang – Langsa periode 2024-2029, Raja Lukman Ziauhaq, Pj. Ketua TP-PKK Aceh Tamiang, Ns. Murniati Asra, Pimpinan Redaksi Serambi TV Indonesia, Zainul M. Nur beserta wakilnya, tokoh adat dan budaya, Pemerhati dan penggit budaya dan para pelaku UMKM.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *