Museum Tsunami Raih Penghargaan Museum Komunikatif

Berita, Pariwisata4 Dilihat

BANDA ACEH – Museum Tsunami Aceh meraih penghargaan Museum Komunikatif dalam ajang Indonesia Museum Awards. Penghargaan itu menunjukkan museum tempat mengenang musibah tsunami 26 Desember 2004 silam semakin dikenal wisatawan, Kamis (21/11/2024).

Ajang Indonesia Museum Awards diprakarsai Komunitas Jelajah, sebuah komunitas independen yang memiliki minat dan perhatian terhadap berbagai peristiwa, tempat dan pelaku sejarah, budaya, bahasa, kemasyarakatan, sains dan teknologi sejak tahun 2012. Apresiasi diberikan kepada museum dan tokoh permuseuman.

Pengumuman peraih penghargaan itu berlangsung Aula Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Minggu 10 November lalu. Kegiatan mengusung tema ‘Museum Seru’ dihadiri Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha dan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Prof. Dr. Ing. Wardiman Djojonegoro.

“Tahun 2024 ini, Museum Tsunami Aceh berhasil meraih gelar Museum Komunikatif dalam ajang tersebut,” kata Kadisbudpar Aceh Almuniza Kamal, Kamis, 21 November 2024.

Menurutnya, pada 2018 lalu Museum Tsunami terpilih sebagai Museum Populer dalam ajang yang sama. Sementara pada tahun 2022, Museum Tsunami masuk nominasi peraih Anugerah Purwakalagrha Indonesia Museum Awards 2022 untuk kategori Museum Inspiratif.

Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh, M Syahputra AZ menambahkan, penghargaan itu merupakan prestasi bersama dari semua pihak yang terlibat dalam merawat memori 2004.

“Dengan prestasi ini menandakan bahwa Museum Tsunami mulai diterima luas oleh masyarakat Indonesia bahkan Internasional. Oleh karena itu, Museum Tsunami terus berbenah ke arah yang lebih baik dalam hal edukasi dan mitigasi bencana,” tutur Syahputra.

Ketua pelaksana Indonesia Museum Awards 2024, Dr Ciwuk Musiana Yudhawasthi menuturkan museum saat ini memang telah banyak berbenah. Perkembangan teknologi digital dimanfaatkan oleh pengelola museum untuk meningkatkan layanan kepada pengunjung.

“Di banyak museum kini banyak dibuat pameran imersif dengan memanfaatkan teknologi. Dengan begitu pameran di museum menjadi lebih menarik dan atraktif yang menambah keseruan bagi pengunjung museum,” ujar Musiana.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *