Pj Gubernur Safrizal Terima Ahli Waris Laksamana Malahayati

Pemerintah Aceh25 Dilihat

Dailymailindonesia.com, Banda Aceh – Penjabat Gubernur Aceh, Dr. H. Safrizal ZA, M.Si, menyambut kedatangan Ahli Waris Laksamana Malahayati, Cut Neneng Mahmidatul dan Cut Zakiyyah Safiatunnisa, di Pendopo Gubernur Aceh, Kamis, 12 September 2024. Kedatangan ahli waris tersebut merupakan bagian dari undangan khusus untuk menghadiri pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut, di mana tema kepahlawanan Laksamana Malahayati menjadi sorotan dalam acara pembukaan yang dihelat di Stadion Harapan Bangsa.

Pj Gubernur Safrizal menyampaikan rasa hormat dan terima kasihnya kepada ahli waris Laksamana Malahayati yang datang dari Lombok Nusa Tenggara Barat untuk menyaksikan langsung perhelatan akbar tersebut. Safrizal mengungkapkan bahwa sosok Laksamana Malahayati, sebagai pahlawan perempuan pertama dunia yang berasal dari Aceh, merupakan simbol kepahlawanan, keberanian, dan ketangguhan yang layak diangkat dalam momen nasional seperti PON.

Pembukaan PON XXI yang berlangsung megah dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, dengan tema kepahlawanan Laksamana Malahayati yang ditampilkan dalam pertunjukan budaya pada opening ceremony di Stadion Harapan Bangsa. “Kami merasa bangga bahwa sosok Malahayati, seorang laksamana yang memimpin angkatan laut Aceh dalam mempertahankan kedaulatan, dapat dikenang dalam peristiwa penting seperti ini,” ujar Safrizal.

Cut Neneng Mahmidatul, ahli waris Laksamana Malahayati, menyampaikan apresiasi mereka atas penghargaan yang diberikan kepada leluhur mereka dalam ajang PON. Mereka juga merasa terhormat bisa menghadiri pembukaan PON yang menjunjung tinggi semangat kepahlawanan Malahayati di hadapan Presiden Joko Widodo dan ribuan masyarakat Aceh.

Kehadiran tema kepahlawanan Laksamana Malahayati dalam pembukaan PON ini diharapkan dapat menginspirasi masyarakat, khususnya generasi muda, untuk meneladani keberanian dan dedikasi sang pahlawan dalam menjaga tanah air. Safrizal pun menekankan pentingnya melestarikan warisan kepahlawanan seperti Malahayati sebagai bagian dari identitas Aceh dan bangsa Indonesia. []

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *