Ibnu Khatab  Minta Masyarakat Aceh Besar Bersatu Jaga Keutuhan Demokrasi

Berita35 Dilihat

Dailymailindonesia.com, Aceh Besar – Ibnu Khatab menerangkan bahwa Pesta Demokrasi merupakan suatu makna kebebasan, istilah nama Pesta Rakyat di ajang Pemilihan Umum pada tahun 2024, bahwa semua masyarakat mulai usia/ umur diatas 17 tahun sampai dengan lansia sudah dapat menentukan hak milih dan hak dipilih. Demokrasi disarankan, terbuka, jujur, dan adil tidak menerima suap.

Pernyataan Ibnu Khatab melalui Partai Gabthat, juga turut maju sebagai Calon Legislatif Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Daerah Pemilihan 1 Aceh, meliputi Kabupaten/kota; Aceh Besar, Banda Aceh dan Sabang. Dia maju mewakili Rakyat agar mendapatkan Mandat dari Masyarakat untuk duduk di Parlementer Aceh. Pada media ini tanggal 12/02/2024.

Menurut Ibnu Khatab, Keutuhan Demokrasi yang seharusnya dijaga oleh masyarakat Aceh. Memang kalau memilih Wakil Rakyat tidaklah mudah, tentunya rakyat sudah dapat menentukan hak pilihnya. siapa saja sosok tokoh nanti terpilih atau di berikan mandat rakyat, mampu menjalankan amanah dan inspiratif rakyat. Katanya

Kemudian Ibnu Khatab mengatakan, bahwa masyarakat Aceh Besar, Banda Aceh dan Sabang pada Pemilu Tahun 2024 ini, mulai sekarang sudah bisa menentukan wakilnya yang akan duduki di Parlemen Kabupaten/ Kota dan Provinsi Aceh. kemudian Tokoh Aceh telah melahirkan 6 (enam) Partai politik Lokal di Aceh, Partai Gabthat, Partai Nasional Aceh, Partai Aceh, Partai Darul Aceh, Partai PAS dan Partai Sira. Partai ini yang dipimpin oleh kalangan elit. Sebutnya

Lebih lanjut Ibnu Khatab menjelaskan, bahwa banyak calon wakil rakyat tahun 2024 yang maju melalui Partai Lokal. Bahkan ada juga mereka sudah pernah mendapatkan mandat rakyat di tahun 2019, diminta masyarakat bisa menilai kinerja mereka selama Lima tahun sebelum tahun 2024 di pandang sisi kemajuan Aceh. Ucapnya

Namun, Pertanyaannya apakah sepakat pada pesta Demokrasi Aceh tahun 2024 ganti Wakil Rakyat yang baru untuk di Parlementer. “Sayangnya jika masyarakat masih bisa terkecoh dengan rayuan politik uang, sembako dan janji manis belaka. Padahal cara begitu merupakan pembodohan publik, sadar tidak sadar.” Bebernya

Ibnu Khatab, menilai begitu banyak tokoh masyarakat Aceh Besar, Banda Aceh dan Sabang hari ini menahan diri dan tidak terjun ke kancah Politik Praktis (Caleg), “Sayangnya jika terjadi salah memutuskan dan atau memilih wakil rakyat yang kurang SDM. untuk perwakilan di Parlementer Aceh tentunya yang beramah, harapan Perubahan Aceh dapat terwujudnya.” Imbuhnya Ibnu.[•]

Dailymailindonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *