- *Pelatihan komputer berbasis aplikasi JAWS dan NVDA diharapkan dapat membuka akses digital yang lebih luas bagi penyandang disabilitas netra di Aceh*
Aceh Besar – Kementerian Sosial Republik Indonesia melalui Direktorat Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas melaksanakan kunjungan kerja ke Panti Sosial Disabilitas Beurhoh Meukarya (PSDBM) Aceh di bawah naungan Dinas Sosial Aceh, dalam rangka meninjau dan mendukung pelaksanaan Pelatihan Komputer Bagi Disabilitas Netra Berbasis Aplikasi JAWS dan NVDA, 13 November 2025.
Kegiatan yang berlangsung di Sentra Darussa’adah Aceh Besar ini diikuti oleh sejumlah penyandang disabilitas netra yang tengah menjalani program pelatihan keterampilan berbasis teknologi. Pelatihan ini bertujuan untuk menciptakan teknologi inklusif yang dapat mendorong kesetaraan dan kemandirian bagi para peserta.
Aplikasi JAWS (Job Access With Speech) dan NVDA (NonVisual Desktop Access) merupakan perangkat lunak pembaca layar (screen reader) yang dirancang khusus untuk membantu pengguna tunanetra mengakses komputer dan internet secara mandiri. Dengan aplikasi ini, peserta pelatihan dapat menulis, membaca dokumen, mengelola data, bahkan mengoperasikan media sosial dan aplikasi kerja tanpa bantuan visual.
Kegiatan pelatihan ini mendapat apresiasi dari pihak Kementerian Sosial RI, yang diwakili oleh tim Direktorat Rehabilitasi Sosial. Mereka menilai program ini sebagai langkah nyata dalam meningkatkan literasi digital dan pemberdayaan ekonomi bagi penyandang disabilitas di Aceh.
“Pelatihan seperti ini adalah bentuk nyata dari semangat inklusifitas. Pemerintah berkomitmen agar penyandang disabilitas tidak hanya diberi perlindungan sosial, tetapi juga keterampilan yang membuka peluang kerja dan wirausaha,” ujar perwakilan Kemensos RI dalam kunjungan tersebut.
Kepala UPTD PSDBM Aceh, melalui kasubbag TU PSDBM, M. Sulhan, SE., MM, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah untuk menghadirkan layanan sosial yang berorientasi pada pemberdayaan dan kemandirian disabilitas.
“Kami ingin para penyandang disabilitas netra di Aceh tidak lagi dipandang sebelah mata. Dengan penguasaan teknologi, mereka dapat bersaing dan berkontribusi di dunia kerja maupun sosial,” ujarnya.
Selain pelatihan teknis, para peserta juga mendapatkan sesi motivasi dan pendampingan psikososial untuk memperkuat rasa percaya diri serta kesiapan menghadapi dunia kerja digital.
Pelatihan ini berlangsung selama beberapa hari dengan pendamping dari tenaga ahli komputer dan instruktur bersertifikat. Peserta diharapkan nantinya mampu menjadi operator komputer, pengisi data, hingga membuka layanan digital mandiri.
Di era digital, keterbatasan bukan lagi penghalang untuk berkarya. Melalui pelatihan komputer berbasis aplikasi JAWS dan NVDA, Dinas Sosial Aceh bersama Kemensos RI membuktikan bahwa teknologi dapat menjadi jembatan bagi penyandang disabilitas untuk menuju masa depan yang mandiri, produktif, dan setara.(**)






