Disperindag Aceh Matangkan Strategi Percepatan Pelayaran Krueung Geukuh–Penang Bersama Penang Port Commission

Suruhan Jaya, Pulau Pinang – Pemerintah Aceh melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Aceh terus memperkuat langkah strategis untuk membuka jalur pelayaran internasional dari Aceh ke Malaysia. Hal ini dibuktikan dengan partisipasi Plh. Kepala Disperindag Aceh, Ridhwan, M.Dev.Sc, dalam Rapat Koordinasi bersama Penang Port Commission yang berlangsung di Pelabuhan Pulau Pinang, Selasa (23/9/2025).

Pertemuan penting tersebut dipimpin oleh Dato’ Dr. Vijay dan dihadiri oleh berbagai pihak strategis, baik dari Indonesia maupun Malaysia. Dari pihak Aceh, hadir perwakilan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI), Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Staf Khusus Gubernur Aceh, PT PEMA, tokoh pengusaha Ismail Rasyid, serta perwakilan perusahaan logistik Kru Trans Continent KL. Sementara dari pihak Malaysia, turut hadir unsur kerajaan seperti Bea Cukai, Makis, Jabatan Laut, dan otoritas terkait lainnya.

Dalam forum tersebut, kedua pihak membahas secara mendalam peluang serta hambatan teknis yang perlu segera diselesaikan demi memperlancar jalur pelayaran Krueng Geukuh (Aceh Utara) – Penang (Malaysia). Selain rapat koordinasi, rombongan juga melakukan peninjauan langsung ke Terminal Penumpang dan Barang di Pelabuhan Penang untuk melihat kesiapan infrastruktur yang akan mendukung jalur pelayaran internasional tersebut.

Ridhwan menegaskan bahwa jalur pelayaran ini merupakan strategi percepatan Aceh dalam memperkuat konektivitas perdagangan, pariwisata, dan logistik internasional. Menurutnya, hubungan dagang langsung Aceh–Malaysia akan memberi dampak positif, bukan hanya dari segi peningkatan ekspor-impor, tetapi juga memperkuat posisi Aceh sebagai gerbang ekonomi di kawasan Selat Malaka.

“Dengan adanya pelayaran ini, kita berharap Aceh bisa menjadi salah satu pusat perdagangan dan logistik strategis di Asia Tenggara. Selain mempercepat arus barang, juga membuka akses wisatawan mancanegara langsung ke Aceh,” ujar Ridhwan dalam keterangannya.

Ia menambahkan, keterlibatan berbagai pihak mulai dari pemerintah, BUMD, hingga sektor swasta menjadi modal utama dalam merealisasikan rute pelayaran tersebut. Kolaborasi lintas negara ini diharapkan segera melahirkan kesepakatan konkret, sehingga jalur pelayaran Krueng Geukuh–Penang dapat beroperasi dalam waktu dekat.

Langkah strategis ini sejalan dengan visi Pemerintah Aceh untuk meningkatkan daya saing daerah, membuka peluang investasi, serta memperluas jaringan kerja sama internasional. Jika terealisasi, pelayaran ini akan menjadi salah satu momentum penting bagi kebangkitan ekonomi Aceh di kancah global.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *