Calang – Gubernur Aceh H. Muzakir Manaf yang diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, M. Nasir, S.IP., MPA, meresmikan peletakan batu pertama pembangunan Stadion Aceh Jaya Salem di Kota Calang, Kabupaten Aceh Jaya, Rabu 10 September 2025.
Stadion tersebut akan menjadi venue utama Pekan Olahraga Aceh (PORA) XV Tahun 2026 di Aceh Jaya. Pembangunan stadion diperkirakan menelan anggaran sebesar Rp74 miliar. Pada tahun 2025, Pemerintah Aceh telah mengalokasikan Rp44 miliar melalui anggaran hibah untuk pembangunan fasilitas tersebut.
“Stadion ini bukan hanya untuk PORA, tapi juga investasi jangka panjang. Setelah PORA, stadion ini harus tetap bermanfaat bagi pembinaan atlet serta menjadi fasilitas publik untuk masyarakat Aceh Jaya,” kata Sekda Aceh, M. Nasir, dalam sambutannya.
Dalam kesempatan itu, Nasir menekankan pentingnya Aceh Jaya sebagai tuan rumah PORA XV untuk fokus pada empat target sukses.
Pertama, sukses pembangunan sarana dan prasarana. “Harus direncanakan dengan baik, sehingga seluruh venue selesai tepat waktu saat PORA dilaksanakan. Setelah itu, bangunan juga harus dapat difungsikan dengan baik untuk pembinaan prestasi maupun kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
Kedua, sukses penyelenggaraan. “Yang terpenting, fasilitas selesai, tempat pertandingan siap, dan penyelenggaraan berlangsung sesuai standar. Jika venue tidak selesai, maka pertandingan juga akan gagal, dan itu berarti tidak sukses,” tegasnya.
Ia menambahkan, sukses penyelenggaraan hanya akan tercapai apabila seluruh pertandingan berjalan lancar tanpa ada pembatalan cabang atau nomor pertandingan. “Tidak boleh ada kekisruhan, itu harus dijaga,” kata Nasir.
Ketiga, sukses prestasi. M. Nasir mencontohkan capaian Aceh pada PON Aceh–Sumut 2024, yang berhasil menembus peringkat 6 nasional setelah sebelumnya berada di peringkat 12 pada PON Papua 2021.
“Itu tidak diraih dalam waktu singkat, tetapi melalui persiapan bertahun-tahun. Alhamdulillah, kita meraih peringkat terbaik sepanjang sejarah keikutsertaan Aceh di PON. Saya berharap KONI Aceh Jaya bersama pemerintah daerah mempersiapkan atlet dengan matang, sehingga setelah PORA banyak atlet Aceh Jaya bisa tampil di PON maupun kejuaraan internasional. Itu indikator sukses prestasi,” jelasnya.
Keempat, sukses administrasi. “Ini yang paling vital. Kita sudah sukses pembangunan, penyelenggaraan, dan prestasi. Tetapi jika bermasalah dengan hukum, maka semua keberhasilan akan sia-sia. Alhamdulillah, dari PORA ke PORA kita tidak pernah bermasalah, dan itu harus terus dijaga,” tegasnya.
Acara peletakan batu pertama turut dihadiri dihadiri oleh Bupati Aceh Jaya Safwandi S.Sos dan Wakil Bupati Muslem D SE beserta jajaran, Ketua MPU Aceh Jaya Tgk. Hammadi, Ketua KONI Aceh Jaya Muslim HS, serta sejumlah kepala SKPA.[]