Laskar Panglima Nanggroe Kawal Kampanye Akbar Mualem-Dek Fadh, Ketua DPA: “Ini Tugas Moral untuk Aceh”

Daerah4 Dilihat

Aceh Utara – Awan kelabu menggantung di langit Lapangan Simpang Mulieng, Aceh Utara, pada Rabu, 20 November 2024.

Udara yang sebelumnya panas berangsur sejuk, seolah menjadi berkah tak terduga bagi ribuan warga yang berbondong-bondong menghadiri kampanye akbar pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Aceh, Muzakir Manaf dan Fadhlullah (Mualem-Dek Fadh).

Laskar Panglima Nanggroe, sebuah sayap relawan yang dikenal loyal mengawal perjuangan politik Mualem, hadir dengan formasi penuh.

Para anggota laskar berompi kream dengan logo Panglima Bintang Bulan tampak berdiri tegap di setiap sudut lapangan.

Kehadiran mereka bukan hanya memastikan keamanan, tetapi juga menjadi simbol penguatan solidaritas masyarakat terhadap pasangan yang diusung koalisi besar ini.

Ketua Dewan Pimpinan Aceh (DPA) Laskar Panglima Nanggroe, Sulaiman Manaf, yang turut hadir, memberikan pesan singkat.

Ia menyebutkan bahwa dukungan penuh kepada Mualem-Dek Fadh adalah bentuk tugas moral mereka untuk melanjutkan cita-cita Aceh yang bermartabat.

“Ini bukan sekadar soal politik. Ini adalah perjuangan bersama untuk memastikan Aceh memiliki pemimpin yang memahami sejarah, adat, dan masa depan kita. Laskar Panglima Nanggroe berdiri di sini untuk menjaga marwah perjuangan Aceh,” ujar Sulaiman.

*Semangat yang Tak Terkalahkan oleh Cuaca*

Meski cuaca tampak mengisyaratkan hujan, massa yang datang dari berbagai penjuru Aceh tetap bertahan.

Anak-anak muda membawa bendera Partai Aceh, sementara kaum ibu mengenakan kain selendang merah marun, warna khas perjuangan.

Di atas panggung, Mualem dan Dek Fadh berdiri bersebelahan, melambaikan tangan kepada warga yang meneriakkan nama mereka.

Dalam pidatonya, Mualem kembali menegaskan visi besarnya untuk membangun Aceh yang mandiri dan berdaulat secara ekonomi.

Ia berbicara lantang tentang pentingnya membangun irigasi baru untuk petani, menciptakan lapangan kerja untuk generasi muda, dan memastikan bahwa pendidikan berkualitas dapat diakses oleh seluruh rakyat Aceh.

“Keberkahan Aceh bukan hanya terletak pada sejarahnya, tetapi juga pada rakyatnya. Hari ini, kita buktikan bahwa perjuangan kita masih hidup dan terus berlanjut. Mari bangun Aceh dengan penuh semangat dan keikhlasan!” ujar Mualem, yang disambut tepuk tangan meriah.

Dek Fadh, dengan gayanya yang santai namun lugas, berbicara tentang pentingnya inovasi digital bagi generasi muda Aceh.

Ia menyebutkan rencana untuk mendirikan pusat pelatihan teknologi di setiap kabupaten, agar anak-anak muda Aceh bisa bersaing di kancah global.

“Kita harus membawa Aceh ke dunia, tanpa kehilangan akar budaya kita. Aceh harus bangkit dengan cara-cara baru, dengan inovasi, dan dengan semangat muda,” katanya.

*Dukungan dari Para Tokoh dan Ulama*

Kampanye ini semakin terasa istimewa dengan kehadiran sejumlah tokoh besar, seperti mantan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, serta ulama karismatik Abu Paya Pasi dan Abu Arongan.

Para tengku dayah yang hadir memberikan restu simbolik dengan doa bersama di awal acara, menciptakan suasana haru yang membuat sebagian warga meneteskan air mata.

“Doa kami bersama Mualem dan Dek Fadh. Insya Allah, dengan niat yang lurus, Aceh akan kembali berjaya,” ujar Abu Paya Pasi di hadapan massa.

Ketika acara memasuki penghujung, Sulaiman Manaf kembali menegaskan peran Laskar Panglima Nanggroe.

Ia menyebutkan bahwa perjuangan ini tidak berhenti di lapangan kampanye, tetapi akan terus berlanjut hingga hari pemilihan.

“Ini tugas kita bersama. Kita pastikan, suara rakyat Aceh tidak akan dikhianati. Laskar Panglima Nanggroe ada di sini untuk menjaga harapan itu tetap hidup,” tegasnya.

Hujan akhirnya turun tipis menjelang sore, namun tak seorang pun bergeming dari lapangan.

Dalam sejuknya hujan, semangat massa justru semakin membara, membawa harapan besar untuk perubahan di bawah kepemimpinan Mualem-Dek Fadh.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *