Dailymailindonesia.com, Idi – Ketua Umum PB PON XXI Aceh-Sumut 2024 Wilayah Aceh, Dr. H. Safrizal ZA, M.Si, menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya pelatih sepak takraw Gorontalo, Harsono A. Taha, S.Pd. “Selamat jalan, Coach Harsono. Terima kasih atas dedikasimu untuk sepak takraw Indonesia. InsyaAllah husnul khatimah dan ditempatkan di surga Firdaus,” ujar Safrizal di Banda Aceh, Sabtu 14/09.
Safrizal juga memastikan bahwa panitia PB PON Wilayah Aceh akan mengantarkan jenazah Harsono hingga ke Gorontalo. “Beliau datang ke Aceh sebagai tamu. Sudah sepatutnya kita, sebagai tuan rumah, mengantar beliau hingga ke rumah duka,” tambahnya. Jenazah akan diterbangkan ke Gorontalo melalui penerbangan dari Bandara Kuala Namu, Deli Serdang.
Terkait hal itu, Panitia Besar PON wilayah Aceh telah menugaskan dr. Izhami yang merupakan dokter di RSUD dr. Zubir Mahmud, Idi, Aceh Timur, untuk mengantar jenazah almarhum ke kampung asal.
_Harsono Taha Meninggal Usai Bawa Tim Raih Emas di PON 2024_
Harsono Taha meninggal dunia pada Sabtu, 14 September 2024, di RSUD Zubir Mahmud, Idi, beberapa waktu setelah mendampingi tim sepak takraw Gorontalo meraih medali emas di PON XXI. Ia sempat keluar dari rumah sakit untuk menyaksikan final melawan Jawa Tengah di GOR Idi Sport Center, meski dalam kondisi sakit.
Harsono dirawat sejak 6 September 2024 karena diare, demam, dan pembengkakan sendi. Setelah pertandingan final, ia kembali dirawat dengan kondisi sesak napas dan kaki bengkak. Pemeriksaan menunjukkan gangguan fungsi ginjal akut menuju kronis serta kadar asam urat yang tinggi. Harsono sempat direncanakan untuk dirujuk ke Medan pada 13 September, namun kondisinya memburuk, dan ia menjalani tindakan cuci darah sebelum akhirnya meninggal dunia pada pukul 04.09 WIB. Beliau meninggal dengan didampingi istrinya, dokter dan perawat.
Jenazah Harsono dishalati di RSUD Zubir Mahmud dan akan diterbangkan ke Gorontalo untuk dimakamkan. Satu dokter dari panitia PON turut mendampingi jenazah hingga diserahkan kepada keluarganya.
Kepergian Harsono meninggalkan duka mendalam di kalangan atlet dan pelatih sepak takraw. Penyebab kematiannya adalah gagal ginjal kronis, sepsis, dan pneumonia. Almarhum ditangani oleh tim dokter RSUD Zubir Mahmud yang terdiri dari spesialis penyakit dalam, paru, ortopedi, dan anestesi. []