Warga Penunggu Tautan

Opini17 Dilihat

Dailymailindonesia.com, Dalam ilmu komputer, “tautan” (juga dikenal sebagai “link” atau “hyperlink”) adalah referensi atau alamat yang menghubungkan satu dokumen, halaman web, atau sumber daya ke dokumen lain.

Hal ini memungkinkan pengguna untuk menavigasi dari satu lokasi ke lokasi lain dengan mengklik tautan.

Dengan kata lain, tautan adalah cara untuk menghubungkan dua atau lebih informasi, seperti halaman web, dokumen, atau sumber daya, sehingga pengguna dapat dengan mudah mengaksesnya.

Tautan adalah konsep penting dalam pengembangan web, karena memungkinkan pengguna untuk menavigasi dan menemukan konten baru, dan bagi mesin pencari untuk merayapi dan mengindeks halaman web.

Dalam bahasa Indonesia, kata “tautan” sering digunakan untuk merujuk pada proses pembuatan tautan antara dua halaman web atau sumber daya.

Tautan merupakan elemen dalam dokumen atau halaman web yang dapat diklik untuk mengarahkan pengguna ke halaman web lain, dokumen, atau sumber informasi lainnya.

Tautan ini sering ditandai dengan teks yang berbeda warna atau bergaris bawah agar mudah dikenali sebagai tautan yang dapat diklik.

Tautan dapat digunakan untuk menghubungkan berbagai informasi sehingga pengguna dapat dengan mudah berpindah antara halaman atau dokumen yang terkait.

Sementara berita merupakan laporan atau cerita mengenai peristiwa atau kejadian terkini yang disajikan secara jurnalistik.

Berita dapat mencakup berbagai topik seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, hiburan, dan lain-lain.

Tujuan dari berita adalah untuk memberikan informasi yang akurat, relevan, dan aktual kepada masyarakat.

Berita biasanya disajikan dalam format tertentu seperti teks, gambar, atau video yang dipublikasikan melalui media massa baik cetak maupun elektronik.

Belakangan ini ratusan tautan yang pada umumnya terkait berita bagai tanpa jeda setiap saat menyebar di grup-grup WhatsApp.

Bahkan tautan-tautan yang menyebar umpama air bah ini sering dengan konten yang mirip bahkan sama persis. Meskipun dari media yang berbeda.

Jika di masa lalu orang menunggu informasi dari koran, radio dan TV atau pesan langsung yang disampaikan orang lain, kini untuk mendapatkan berita terbaru kita cukup jadi “penunggu” grup-grup WhatsApp saja.

Dalam hitungan menit bisa ratusan berita kita dapat tentu saja dengan modal data internet atau menggunakan wifi baik yang berbayar maupun yang gratis sambil menikmati secangkir kopi di warkop favorit kita.

Berbagai topik berita seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, hiburan, dan lain-lain dengan cepat dan mudah kita dapatkan terlebih lagi grup yang kita bergabung di dalamnya adalah grup-grup yang didirikan atau dihuni oleh banyak insan pers dari berbagai media.

Maka tak heran jika sudah banyak orang yang mulai meninggalkan koran, radio dan TV. Segala informasi kini sudah berada dalam genggaman. Tinggal kita bijak saja dalam memilih informasi bahkan berita sekalipun yang patut dan layak untuk kita baca.

Terlebih lagi untuk meneruskan berita yang kita terima. Berhati-hati dalam menggunakan jempol kita akan lebih baik daripada berakibat fatal karena meneruskan kepada orang lain informasi yang belum tentu kebenarannya.

Maka penting kita memahami mana informasi yang layak diteruskan, informasi yang cukup untuk dibaca sendiri, atau bahkan tidak perlu dibaca sama sekali.

Maka literasi digital di era sekarang ini semakin dibutuhkan. Pelihara jempol anda, baca yang layak dibaca, saring sebelum sharing. Jadilah warganet cerdas. (*)

Mahdi Andela, S.Pd, MM
Pranata Hubungan Masyarakat Ahli Muda pada Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Banda Aceh.

Dailymailindonesia

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *